Sabtu, 04 Desember 2010

PengaCaRa

Tema yang bener-bener hot bagiku akhir-akhir ini adalah PengaCaRa, alias pengangguran cari acara. Hahaha.... (^o^)
Lha mau gimana lagi, daripada suntuk di kos aja....

Okelah kalo begitu, aku mulai merefresh ingatanku tentang acara yang kulewati hampir seminggu ini.

Senin (291110): Liat-liat Kampung Budaya di sebelah Dekanat FBS. Nyobain yukata plus narsis-narsisan ..^_^..

Selasa (301110): Ke Kampung Budaya lagi buat nyobain Takoyaki ..^_^.. Habis, kemarin belum sempat sich....

Rabu (011210): Ke GOR FIK buat ketemu Mbak, sekalian refreshing. Hehehe ..^_^.. Trus ke Perpus Pusat buat balikin buku, daripada dendanya tambah menggunung.... Habis dari Perpus, langsung ke kampuz, nganterin temen ketemu sama dosen.

Kamis (021210): Ikutan Drawing Competition, iseng-iseng gara-gara diajakin temen. Ternyata eh ternyata kita telat. Jadinya dalam waktu setengah jam, selesai nggak selesai gambarnya udah harus dikumpulin. Hikz....
Malemnya ajib-ajib di Party Sintesa. Wuah, bandnya pada detik-detik terakhir bagus-bagus. Jadi pengen ikutan jingkrak-jingkrak ..^_^..

Jumat (031210): Bangun telat dan segera bergegas ke kampus buat ketemu dosen.

Sabtu (041210): Ikutan workshop dan mengaku baru semester 3. Hahaha.... (^o^)
Maafkan kami, Tuhan.... ..^_^..

Hmmm.... Besok ada acara lagi nggak ya...???













Hidup PengaCaRa!!!!

Sabtu, 06 November 2010

Hot news (???)

Wah, topik yang baru hangat nie adalah : B E N C A N A.

Mulai dari banjir Wasior, trus tsunami Mentawai, lalu yang masih ramai dibicarakan adalah Merapi.

Di sini (Semarang), pun tak lepas dari keramaian berita tersebut. Apalagi menurut gosip yang beredar, abu vulkanis Merapi udah nyampe di Ungaran. Huwa....!!!!!!!!! Nggak gumun (kaget) juga sih, soalnya menurut Mbakku, hujan abu meskipun tipis udah mencapai Salatiga. Ckckck....

Aku tadi mendengar dari salah seorang temanku, bahwa mahasiswa yang KKN ada yang diberangkatkan malam ini juga ke daerah pengungsian Merapi sebagai relawan. Katanya lagi, mereka nggak perlu tinggal selama 45 hari layaknya mahasiswa KKN, namun hanya 7 hari saja. Ditambah nggak usah bikin laporan. Hayo, mau pilih yang mana???

Oh ya, tak ketinggalan, Pak SBY pun mendatangi tempat pengungsian Merapi (wah wah wah.... apakah temen-temenku yang KKN di sana beruntung bisa bertemu beliau ya???). Namun, kami (anak-anak kos) malah bertanya-tanya, apakah tidak ada rasa iri dari korban bencana di daerah lainnya??? Hmmm.... Menurutku sich, itu karena bencana Merapi belum tahu kapan berakhirnya, sementara bencana Wasior dan Mentawai kan udah selesai. Tinggal penanggulangannya doank. Yah.... Itu sich menurutku....

Semoga saudara-saudara kita diberi ketabahan dalam menghadapi ujian. Amin....


Kata temenku: ujian yang terberat adalah kesenangan.... Betul????!!!

Selingan

Apakah nyaliku sudah cukup besar untuk menyatakan cinta padamu?

Aku tak tahu....

Yang kutahu adalah nyaliku tak cukup besar untuk kehilanganmu....


230310

Selasa, 10 Agustus 2010

Nonstop!!!!

Hahaha....
Inilah dampak dari kebanyakan nonton film. Hawane (rasanya) pengen hunting teruz....
Entah hunting film maupun hunting profil si pemain. Hohoho.... Bener-bener adiktif.

Dulu (sekitar 2 tahun yang lalu) aku kena demam nonton film Full House. Dari sekitar jam 5 pagi sampai jam 2 siang, aku berusaha khataman (menyelesaikan) nonton filmnya. Mata sampai pedes (sakit), tapi gak papa lah daripada penasaran.... Hohoho....

Eh, sekarang koq terulang lagi....
Kemarin aku habis nonton film Hanazakari no Kimitachi e, padahal tuh film udah dirilis dari tahun 2007. (Telat, hikz....)Hari pertama nonton cuma sampai episode ke 4. Itu juga yang episode 2 cuma dikit doang, gara-gara rusak. Hikz.... Trus habis nonton, aku langsung ditodong ma temen-temenku yang ikutan nonton Hana Kimi.
"Ayo Nyut, ndang nggolek tutugan-e.... (Ayo Nyut, cepetan nyari lanjutannya....)".
Trus hari berikutnya aku nyari lanjutan filmnya dari temenku. Lengkap dech sampai episode 12. Namun sayangnya, yang episode 9 juga agak rusak. Hikz....

Kami nonton mulai sekitar jam 1. Trus waktu hampir nonton episode ke 12, kami baru nyadar kalo jam udah mulai menunjukkan jam 8 malam!!!! Gile bener....
"Ayo, ayo ndang nggolek mangan. Kowe do gak ngeleh po piye leh??? (Ayo ayo, cari makan. Kalian nggak lapar???), " tanya salah seorang temenku.
"Ayo.... "
Toh memang pada saat itu aku baru merasakan lapar ^_^ . Waktu nyampe di warung, aku juga baru nyadar kalo mataku terasa pedes (sakit kebanyakan menatap layar komputer).
Habis makan, langsung nonton lanjutannya. Hahaha.... Bener-bener nggak kapok ya???

Sayangnya, film ini menurutku endingnya kurang mantep. Tapi, film ini bener-bener bikin ketawa dari awal sampai akhir film.... Apalagi kalo lihat tingkahnya Shuichi Nakatsu. Hahaha.... Kemunculan Taiki Kayashima yang selalu unik juga selalu kutunggu-tunggu. Hohoho....
Wah wah wah.... Kayaknya film ini akan meracuni otakku. Haghaghag...!!!!!!

Selasa, 20 Juli 2010

Melatih Kesabaran

Inilah efek dari nonton film.

Setelah nonton film Burung-burung Kertas , aku jadi terobsesi bikin seribu burung bangau kertas. Bukannya apa-apa sich, aku cuma pengen mengetes kesabaranku bikin seribu burung kertas. Jadi, setiap ada kesempatan (dan kertas), aku selalu bikin. Di kelas, waktu kuliah dengan colong-colongan, di bus waktu bepergian, trus waktu leyeh-leyeh di kamar.

Waktu udah jadi seribu, aku malah bingung nie origami mau diapain. Sekarang tuh origami masih mendekam dengan setia di dalam kardus ..^_^..



Terinspirasi dari

Rabu, 16 Juni 2010

Catatan Perkuliahan (070610)

Haghaghag...!!!

Kepikiran kalo aku hari ini (jam 7 pagi) bener-bener jadi moderator, sampai bela-belain mandi jam setengah lima di Salatiga.
Huah, kebayang dinginnya kan??? Brrr....
Habis itu siap-siap balik ke Semarang. Jam 5 lebih baru lepas landas dari kosnya Mb Ik.

Waduw.... Busnya (bus ekonomi) penuh semua....
Setelah memutuskan untuk naik bus PATAS aja, eh malah nggak ada yang mau berhenti! Hikz....
Waktu terus bergulir (cie...) .... Akhirnya jam setengah enam baru naik bus.
Hoaemm.... Ngantuk, duingin.... Untungnya aku nggak dapat tempat duduk alias berdiri, jadinya nggak ketiduran dech.... Hehehe ..^_^..

Sejuknya udara pagi sangat menyenangkan, sayangnya nggak ditunjang oleh segarnya udara.

Snif snif.... Ini bau polusi ya???
Hfff....Maklumlah, sepanjang jalan penuh dengan kendaraaan dan pabrik-pabrik di pinggir jalan itu.

Baru sebentar menikmati nikmatnya duduk (sekitar 15 menit), bus tiba-tiba merapat dan berhenti. Dari bangku penumpang yang ada di tengah, aku bisa melihat asap mengepul dari bagian kanan bus.

"Gak po-po (Nggak apa-apa), " pikirku.
Tapi kemudian kulihat kepulan asap juga keluar dari mesin bus di samping supir.
WADUH!!!

"Ayo, ayo mudhun!!! Ganti bis! Oper, oper! (Ayo, ayo turun!!! Ganti bus! Oper, oper -pindah ke bus yang lain-!), " seru awak bus.

Batu kali ini aku menyaksikan kepanikan secara live. Bener-bener bikin aku takut. Imajinasi-imajinasi liar menggerogoti pikiranku. Mebayangkan busnya terbakar dan meledak membuatku bergegas keluar serta berjalan sejauh-jauhnya. Eh, tapi sudah ada bus lain ding.... Otomatis aku masuk ke situ. Habis, yang lain (orang-orang se-bus-ku yang berasap) juga masuk situ sich....

Nyampe juga di Ungaran....
Walah, angkot-nya nge-tem (berhenti buat nunggu penumpang). Malez dech.... Mending jalan agak jauhan biar dapet angkot yang langsung berangkat. Tapi koq pada nggak mau berhenti ya???
Syukurlah, akhirnya ada yang mau berhenti demi diriku ini. Khikhikhi....
Oh ya, jam tanganku menunjukkan sekitar pukul 07.05. Aku agak-agak tenang, soalnya aku tahu kalo jam itu lebih cepat bebarapa menit. Hehehe....
Setelah dag dig dug di dalam angkot, nyampe juga di kos. Bergegas masuk ke kamar, hingga Tania bilang, "Eh, Riza nembe wae soko kene (Eh, Riza baru saja dari sini)".
Wah, berarti kalo aku berangkat sekarang nggak pa pa nich....
Jam tangan menunjukkan pukul 07.25.
Berbekal nekat, aku segera menuju ke kampus.

Ah, ternyata orang yang mau kugantiiin jadi moderator udah ada di depan, seminar pun kelihatannya udah separuh jalan. Ah....

Walah, setelah nyadar, ternyata dia sebenernya jadi penulis, nggak jadi moderator.

Artinya:
AKU SEBENERNYA BISA BOLOS!!!

Haghaghag...!!!

Minggu, 30 Mei 2010

Bukan Cari Pertemanan, Malah Cari Permusuhan....

Kita tentunya masih ingat dengan kasus Prita Mulyasari yang mungkin hanya karena keinginan curhat, malah digelandang masuk bui. Lalu masih ada berbagai kasus lain yang berhubungan dengan penyalahgunaan media informasi.

Kini kita telah berhadapan dengan era globalisasi yang tentunya memudahkan kita dalam menjaring informasi. Mulai dari mencari tugas sampai mencari teman dalam dunia maya.

Salah satu yang marak akhir-akhir ini adalah situs jejaring sosial.
Aku akan mengurai suatu peristiwa dalam penggunaan situs tersebut. Namun, bukannya menjaring teman, yang ada malah menjaring musuh.

Membaca status di jejaring sosial seolah-olah kita mendengar apa yang orang katakan, sekalipun mereka tidak mengeluarkan suara. Namun, apakah kita berpikir terlebih dahulu sebelum menulisnya???

Seringkali kita menulis status (bagi pengguna jejaring sosial) sesuai dengan apa yang kita alami dan rasakan. Kejujuran memang perlu dan terkadang menyakitkan. Tapi jika "perkataan" kita itu terlalu vulgar dan tidak ada tata kramanya, apakah itu layak untuk dipublikasikan kepada khalayak ramai? Mungkin ada yang menjawab layak, namun aku akan lebih setuju dengan jawaban tidak layak. Apalagi jika "perkataan" tersebut berasal dari sesosok makhluk dengan kodratnya terlahir sebagai makhluk yang indah. Hal tersebut pasti akan memberikan nilai minus tersendiri kepadanya.

Perkataan tersebut sangat menorehkan luka yang dalam di hati kami. Ya, kami mengakui kalau kami salah. Tapi seharusnya bukan dengan cara demikian ia menyampaikan pendapatnya, dan bukan dengan kalimat yang sedemikian buruknya.
Hal tersebut tentunya mengundang amarah kami. Satu per satu dari kami mengungkapkan emosinya dengan cara serupa. Mata dibalas mata, nyawa dibalas nyawa (cie...). Tapi tenang saja, tidak akan se-ekstrim itu kok.... Cuma perumpamaan saja. Hehehe....

Gantian ia tidak terima. Namun siapa sich yang kuat jika sendirian, sementara kami menyerang beramai-ramai??? Ia menyerah, menghapus "perkataan"nya tersebut.

Meskipun status tersebut telah dihapus, akan tidak bisa menghapus luka yang terlanjur tertoreh dalam hati. Ibarat gelas yang pecah, mungkin bisa dilem lagi, namun gelas tersebut takkan sama seperti sedia kala....


Ojo rumongso iso, iso'o rumongso (Jangan merasa bisa, tapi bisalah merasa).

Selasa, 25 Mei 2010

Suwe Ora Jamu (Suwe Ora Ketemu)

Ohohoho.... Suwe ora nongol ing blog (lama nggak nongol di blog).... Rasanya kangen juga....
Maklumlah sekarang baru sibuk-sibuknya (sok sibuk, hehehe...). Pokoknya agenda bulan Mei full banget. Mulai dari tugas yang seabrek, sampai jadwal nyaur utang bobo' (membayar hutang tidur). Hehehe....
Sampai sekarang aku udah hampir tiga minggu di kos, dan minggu ini keliatannya juga belum bisa pulang kampung, karena akhir bulan ada kegiatan yang tak mungkin bisa kutinggalkan (cie...). Semoga aja kegiatan itu bisa berjalan dengan lancar. Amin....

Hmmm.... Kalo udah lama nggak ketemu biasanya cerita apa aja ya???
Cerita tentang kejadian bulan lalu aja dech....

Kejadian bulan April 2010:

1. Kena malam. Oh no!!!
Eits, ini bukan malam sembarang malam, juga bukan malam Minggu, tapi malam panas yang bikin kulit melepuh.
Walah, kulit wajahku yang udah 'cedera', harus menanggung luka lagi. Aduh, perih, panas.... Huhuhu.... Hingga sekarang masih meninggalkan bekas. Hikz hikz....
Dulu pas lukanya masih baru, sering ditanya temen, "Kowe kenopo? (Kamu kenapa?)".
Kujawab, "Keno KDRT (Mengalami KDRT-Kekerasan dalam Rumah Tangga-)". Maklum, lukanya di bagian dekat mata, sekitar tulang pipi, kayak habis kena tampar (bukan tali lho!). Trus bagian lengan juga kena malam, bekasnya kayak kena rokok.
Kaosku juga ikutan kena. Duh, susah bersihinnya....
(Buat Jihan: Maaf, kamu juga ikutan kena....)

2. Diajak temen buat meramaikan suatu acara. Lumayan dech, daripada nganggur. Hehehe....
Beerawal dari SMS temenku yang ngajakin 'turun gunung', akhirnya aku ikut terlibat dech.... Asyik juga acaranya.... Hummm.... Jadi pengen ikut lagi....
(Buat Osy: Kalo ada event lagi, aku mbok ya diajak maneh yo....)

Yah, cuma dua kejadian saja yang kuingat moment-nya....
Ntar kalo aku ingat, ditambah lagi dech.... Hehehe ..^_^..

Sabtu, 10 April 2010

Sabtu (Malam Minggu)

Ohohoho... Akhirnya aku masih nangkring di kos... Maklum, hampir setiap minggu aku pulang kampung. Yah, kecuali minggu ini sama dulu waktu ada jadwal bersih-bersih kos.

Sabtu petang ini diisi dengan acara ng-net. Lumayanlah, warnetnya sepi. Cuma 4 orang thok. Kecuali operator tentunya...

Kamis, 01 April 2010

Kamis Pagi Suram

Entah apa yang berkecamuk dalam pikiranku akhir-akhir ini.

Mungkin aku baru bosan.
Mungkin aku sedang sedih.
Mungkin aku malah nggak mengerti apa yang terjadi pada diriku ini.

Males-malesan,
tidur-tiduran,
diem-dieman,
hasilnya:
TUGAS TERBENGKALAI.

Minggu, 28 Maret 2010

Waduw!!!!!!! (Dilema Masuk Kuliah)

Belum ngerjain tugas.
Waduh waduh waduh!!!!!!!!!

Sebenernya sich dari minggu kemarin aku udah niat mbolos besok Senin. Tapi entah malaikat mana-aku nggak tau-, yang membisikiku buat balik Semarang hari ini.

Waduw!!!!!!!
Enaknya lembur apa nggak ya???
Enaknya ngerjain apa nggak ya??????
Enaknya besok bolos nggak ya?????

Lembur, tidur, bolos, masuk, males, rajin...~

Oh ya, apa besok masuk aja tapi nggak usah ngerjain tugas???
(muka tembok cor-coran beton mode on)...~

Rabu, 24 Maret 2010

Mengurus Email

Welah, gara-gara saking banyaknya pemberitahuan ke email, aku jadi nggak nyadar kalo temenku udah balas emailku (maaph...). Maklum aja, emailnya nyempil di tengah-tengah...

Melihat email yang "bertumpuk", aku jadi pengen "membereskan"nya. Satu persatu email mengenai pemberitahuan kuhapus. Kalo yang bener-bener email, meski sekedar foward-an kusimpan.

Saat "membereskan", aku menemukan "undangan " dari temenku yang sudah "menghilang" untuk sekian lama. Ugh, lumayan kangen juga sich... Hehehe ..^_^..
Ya udah lah... Aku coba-coba memenuhi undangannya... Alhasil, aku terdaftar di sebuah jejaring sosial. Hufff...

Nah, aku udah menghapus sekitar 500 email. Ckckck...

Kuliah Minggu Ini

Ohohoho... Aku merasakan minggu ini kuliahnya asyik sekali.

Hari Senin, masuk kelas dengan rasa bangga karena nggak telat. Hehehe... Kuliah jam 7 ini benar-benar bikin sehat. Lha wong harus sprint biar nggak keduluan dosennya.
Oh ya, sebenarnya kalo aku nggak dijemput temenku, pasti aku nggak bakalan kuliah, karena aku masih tidur. Hahaha... Habis mandi jam setengah 6 kurang, aku bobo' lagi. Hoaemmm... Trus mimpi telat masuk kuliah yang jam 7. Pokoknya mimpinya uaneh buangets. Lalu aku terbangun dengan jeritan plus suara pintu dibuka, grek, "Nutik!!!!!! Ayo kuliah!!!!!!".
Biasanya, aku ngantuk dan bosen, tapi ajaibnya, kemarin aku nggak merasakannya. Mungkin karena Pak Dosen sedang membahas tugas yang kami kumpulkan, sehingga pertemuan 2x50 menit itu jadi nggak terlalu bikin ogah-ogahan.

Hari Senin, kuliah jam 1 siang, diskusi. Lumayanlah, nggak bikin bosen. Ada teman se-rombel yang kalo ngasih komentar semuanya disikat, dengan kata lain gak nguman-ngumani sing liyane (nggak menyisakan komentar buat yang lain). Otomatis yang dikasih komentar kan rada-rada sebel, kayak dibombardir aja... Trus kita-kita yang nggak dikomentari juga ikutan sebel... Nggak dapet jatah bertanya...

Hari Selasa... Akhirnya dosennya masuk juga... Setelah minggu pertama kuliah dosennya dirawat di rumah sakit, minggu kedua cuma absen, minggu ketiga hari raya Nyepi.
Acik acik... Kuliah VIP, cuma 8 anak doank yang ikutan mata kuliah pilihan ini. Dosennya juga nggak "garing". Minggu depan sebenarnya udah disuruh praktik, tapi karena alat dan bahannya keliatannya belum bisa didapat, jadinya diundur dech...

Hari ini (Rabu), jam 6 baru tidur, lembur ngerjain tugas buat resume (dosennya malah lupa kalo pernah ngasih tugas). Kuliahnya nyenengin, dan malah bikin aku berpikir "Jadi guru itu susah ya???".

Besok sich sebenarnya masih ada kuliah, tapi dari minggu kemarin dosennya udah bilang kalo minggu ini kuliahnya kosong. Uhuy... Uhuy!!! Bisa pulang kampung nich...

Minggu, 21 Maret 2010

Tadi Malam

Emang ada apa sich dengan tadi malam?
Sebenernya sich nggak ada yang istimewa, aku cuma pengen cerita aja...

Dimulai dari kemarin pagi (katanya tadi malam???), kami, warga Paradise 1 melakukan kerja bakti kos dengan personil minus 4 orang.
1 orang pergi ke Bandungan buat kemah bakti (eits, bukan Pramuka lho...).
1 orang pulang kampung karena bapaknya masih sakit.
1 orang pulang kampung karena katanya mau kondangan (resepsi).
1 orang pulang kampung karena katanya uangnya habis (???).
Tapi kami mendapat tenaga bantuan tambahan tak terduga yang berperan sebagai penguras bak kamar mandi (theng qyu Mbak Ik...).
Kami bersih-bersih dari ruang depan sampai tempat cucian di belakang.

Habis sarapan, aku terkapar. Hahaha...

Sorenya mengekplorasi potensi diri.
Hal ini berlanjut sampe malem, ditemani dengan TV yang menayangkan film V For Vendetta. Huh, pas lagi asyik-asyiknya, tiba-tiba hujan disertai guruh dan guntur yang menggelegar. Huhuhu... Apalagi keliatannya lampunya mentap mentip (kedap-kedip) kayak mau mati. Oh no!!! Nonton sendirian aja udah nggak seru, masa' situasinya juga nggak kompak banget sich???
Solusinya, setiap iklan, TVnya kumatiin. Habis, aku kepikiran hal-hal yang serem. Misalnya ketika gunturnya bergemuruh, tiba-tiba TVnya mbledos (meledak) gimana coba??? Maklumlah, aku masih inget petuah ortu ketika masih kecil dulu kalo ada petir, TVnya langsung dimatiin. Hihihi...
Alhasil, karena penasaran, aku nunggu sampe filmnya selesai. Habis itu langsung masuk kamar. Tak lupa aku matiin lampu sekalian. Eh, siapa tahu kalo ada guntur, lampunya ikut meledak. Hehehe ..^_^.. Begitu masuk kamar, aku malah nggak langsung tidur, tapi nerusin eksplorasi. Jadinya ya aku tidur pagi, hampir jam 3-an. Tadi pagi bangun dengan terkaget-kaget karena ternyata udah jam setengah 7!!!!!

Jumat, 19 Maret 2010

Maem Es Krim Ketika Hujan

Hahaha... Dari judulnya keliatannya bikin orang mengerutkan kening ya???
Ini dia salah satu hobi aneh-ku.

Psssttt... Aku ini penggemar berat es. Mau es krim, es jus, es sirup, es buah, es jeruk, es teh sampai air putih dingin aku suka, meskipun aku masih memilih-milih rasa.

Dulu waktu masih semester awal, aku biasanya maem sahur disertai minum es. 'Nyonya' (panggilan buat penjual+ibu kosku) sampe geleng-geleng kepala.
"Mbak... Mbak. Esuk-esuk kok ngombene es... (Mbak... Mbak. Pagi-pagi kok minumnya es...)," kata beliau.
Maklumlah, di rumah aku udah terbiasa minum es.

Seringkali ketika hujan, aku minta ditemenin buat beli es krim, lha wong toko yang jual es krim jauh koq... Lalu temenku pasti komentar, "Udan-udan kok malah tuku es... (Hujan begini kok malah beli es...)". Hmmm... Mereka pasti belum tahu di mana letak kenikmatan makan es krim ketika hujan. Hohoho...

Pernah suatu kali waktu beli es krim, aku plus dua temenku terjebak hujan sehingga nggak bisa pulang dari toko. Kirain kan hujannya udah selesai, eh ternyata turun lagi. Daripada ntar mencair, aku langsung maem es krim-ku. Ohohoho... Akhirnya salah satu temenku jadi ikutan kemecer (kepingin) makan es krim juga. Hahaha...

Ngomong-ngomong soal es krim, aku inget dulu waktu kecil sering banget maem es krim merek M***** (disensor ya...) yang logonya badut. Aku biasanya beli yang rasa coklat, meskipun kadang-kadang ikutan nyomot punya kakak yang rasa jeruk atau rasa tape ketan. Hehehe... Khusus untuk merek ini, aku belinya yang dalam cup, alias bukan yang pake sundukan (model loli). Rasa es krim coklatnya itu padet banget, mengingat es krim sekarang rata-rata kayak busa yang lembut. Tapi sayangnya, sekarang sulit banget nemuin merek es krim ini.
Dulu (waktu kecil juga) saat maen di kolam renang aku pasti minta es krim berbentuk kepala Mickey Mouse yang mereknya C****** kalo nggak yang bentuknya hati (yang ini masih sering ditemukan).
Kalo sekarang, sering beli es krim loli dengan tiga warna tiga rasa merek W****, maklum harganya murah dan cocok di lidahku. Hahaha...

Ah, malah jadi pengen makan es krim...

Selingan

Tuhan, apakah harapanku terlalu berlebihan untuk Kau kabulkan, atau Engkau mempunyai rencana lain yang lebih baik untukku?

Senin, 01 Maret 2010

Aku Ingin

AKU INGIN
(Sapardi Djoko Damono)

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada



Aku benar-benar ingin mencintainya dengan sederhana, namun cintalah yang sederhana, mencintai itu rumit.

Kuliah Perdana

Kuliah perdana dilalui dengan TELAT!!!
Huah, ngalamat besok-besok harus bangun pagi nih... Ugh, hari Senin kok kuliah jam 7, males banget rasanya...

Siangnya ditagih judul skripsi sama dosenku. Hikz...
Akhirnya dengan berdebar-debar aku ngajuin judul skripsi. Kirain diapa-apain gitu (dikomentari atau diorek-orek dengan sadis), ternyata nggak diapa-apain, cuma diorek-orek sedikit trus langsung diacc. Alhamdulillah...

Abis ini harus semangat bikin proposal, abis itu penelitian, lulus, kerja...
Ahhh... Angan-angan dan harapan... Semoga Tuhan mengabulkan. Amin.

Jadwal Kuliah Semester Ini

Welah, udah semester akhir kok ya kuliahnya muasih buanyak. Hummm... Ada satu, dua, tiga... Ada enam mata kuliah, trus keliatannya semuanya ada praktiknya. Oh no!!!

Apakah keputusanku buat ngambil mata kuliah yang 6 SKS itu adalah suatu option nekad??? Nggak ding, nggak nekad kok... Keputusan itu sebagai suatu usaha untuk mencapai obsesi "LULUS 8 SEMESTER". Hahaha... Moga-moga aja tercapai... Amin.
Hummm... Ada dosenku yang dulu waktu semester 5 ngasih aku nilai BC. Hikz... Agak-agak sebel sich, soalnya masa nilaiku yang udah maju, alias praktik, sama dengan nilai temen-temenku yang belom maju???
Mata kuliah pilihan praktik 4 SKS lumayanlah jadwalnya, hari Selasa yang aku emang nggak ada jadwal kuliah lainnya. Moga-moga aku bisa fokus ke tugas-tugasnya... Amin. Trus bener-bener tobat biar nggak jadi snow ball lagi... Amin.
Mata kuliah penelitian disuruh ngapain aja ya???
Hure! Hure!!! Kuliah seminar keliatannya bakalan enak dech... Meski dari sekarang aku bisa membayangkan diriku yang tertidur di bangku kuliah. Maaph... ^_^;
Hihihi... Aku udah praktik ngajar eh malah semester ini baru dapat mata kuliah simulasi pembelajaran... Eh, tapi jangan-jangan aku masih grogi??? Lha wong yang dihadapi pas simulasi kan temen-temen sendiri yang minimal kemampuannya setara dengan kita, dengan kata lain aku nggak bisa 'mengecoh' mereka. Hikz...

Udah ah, aku mau siap-siap dulu, ini udah jam 6, ntar jam 7 aku kuliah.

SEMANGAT!!! \(^o^)/

Huwe!!!

HWEEEEEEEEE!!!!!!!!
Ah, sadis banget komputerku ini... Hikz... Masa dia tega tetep error setelah diservis??? Tiba-tiba tampilannya mbruwet, malah sering mati sendiri. Ugh, jadi rada-rada sebel.
Mbok ya o mengerti kalo aku akan memasuki era yang sibuk berkutat dengan Microsoft Word... Tapi mau gimana lagi, yang manusia aja kadang-kadang nggak mau mengerti ini kok yang komputer disuruh mengerti? Hikz...

Komputer oh komputer, maafkan diriku yang dulu tak menyayangimu sepenuh hatiku, melalaikan kemampuanmu, mengabaikan kapasitasmu...
Kini yang kumohon adalah tetaplah menjadi komputer yang kucintai, karena aku tak ingin kehilanganmu, tak ingin kau lepas dari sentuhan tanganku...

Minggu, 28 Februari 2010

Prosesi Tugas Keramik Serangga, Telur dan Boneka

Salah satu dosenku pernah berkata, "Yang penting proses, bukan hasil", maka sebisa mungkin aku menikmati proses, meskipun hasil sama pentingnya.

Dulu ketika suatu mata kuliah praktik, kami diberi tugas untuk membuat keramik dengan bentuk serangga (relief), telur hias (3 dimensi) dan boneka (3 dimensi). Semuanya dengan teknik cetak. Huah, bingung... Aku nggak percaya diri, soalnya aku nggak telaten buat bikin yang begituan. Hikz... Jadinya waktu bikin modelnya aku ogah-ogahan. Apalagi yang boneka. Fuh... Kecil-kecil, rumit...

Bentuk serangga nyontek dari gambar di komik. Bener-bener mumet. Apalagi yang kucontek adalah kupu-kupu yang tampak 3/4, belum lagi sayapnya yang jleret-jleret. Fuh... Udah gitu harus halus biar cetakannya juga halus. Tapi... Biarpun model udah dibuat halus, tetep aja ada yang penyok di sana sini. Harus dibutsir lagi. Hikz...
Cetakan telur hias dibuat dari telur asin yang digips. Waktu separuh bagiannya udah jadi, aku males bikin separuhnya lagi. Hahaha...
Abis telurnya jadi, aku mati ide. Telurnya mau dikasih motif apa ya? Akhirnya dikasih motif asal jadi. Mlungker-mlungker nggak jelas gitu deeehhh...
Aku yang minder begitu liat hasil karya temenku, berniat bikin ulang, mumpung masih ada waktu. Padahal telur yang ornamennya nggak jelas itu udah dibakar, tinggal nilai doank. Jadilah waktu minggu tenang aku jadi kroncalan (banyak gerak/nggak tenang) bikin tugas dengan dibantu ibu (I lophe yu Mom... Muach ^.^) ngamplas (mengampelas/menghaluskan pake ampelas). Maklum, ibu nggak tega liat aku yang katanya libur minggu tenang kok malah melekan bikin tugas.
Niat balas dendam gara-gara sedih liat motif sebelumnya, aku bikin ornamen yang dikerok dari jarum. Busyet...!!! Tapi aku lumayan menikmati lho... Asyik sich...
Trus yang boneka dibuat asal jadi. Khekhekhe... Lumayanlah, modelnya dapet 75. Hihihi ^_^
Lalu biar bonekanya nggak terkesan mengenaskan gara-gara bentuknya yang nggak karuan, aku bikin sehalus mungkin (meskipun kalo dijajarkan sama buatan temenku masih kalah halus). Selain itu katanya, dosenku itu lebih suka yang sederhana tapi halus daripada yang neko-neko tapi semrawut. Ornamen pakaiannya cuma mlungker-mlungker lagi. Hehehe ..^_^..

Alhasil, perolehan nilai serangga lumayanlah... Meski dikritik gara-gara bentuknya yang miring, trus katanya yang liat ntar jadi bingung. "Hikz, kan buatanku unik Pak...," batinku. Ada satu hal yang bikin aku rada-rada nyesel, yaitu kenapa aku nggak bersihin sisa bedak yang nempel??? Soalnya ternyata tuh bedak nggak bakal hilang setelah dibakar meski udah diampelas. Huhuhu T_T
Untungnya hasil karyaku yang boneka lebih baik nilainya daripada yang model. Hure! HURE!!!
Lalu... Telur hiasnya katanya dapet komentar, "Kok yo sempat ngukir koyo ngene (Kok ya sempat ngukir kayak begini)" dari dosenku, trus dari 10 telur diambil satu buat kampuz. HOREEE!!! \(^o^)/

Begitulah, proses yang tak terlupakan. Maklum, bikin tugas-tugas itu harus sampe melekan, meski sebenarnya tugasnya udah lama. Kebiasaan jadi snow ball sich... Apalagi kalau hasilnya menuaikan kesuksesan...



Saatnya balas dendam gara-gara semester sebelumnya dapet nilai jelek...

Kamis, 25 Februari 2010

Foto Ala Geisha

Entah kenapa aku dulu males banget kalo difoto. Mungkin gara-gara aku nyadar kalo wajahku jutek ya??? Hihihi... Maka aku berusaha mengabdikan diriku menjadi fotografer. Cie... Keren amat istilahnya. Padahal arti lainnya adalah tukang foto dadakan. Hahaha... Setiap ada moment, pengennya foto-foto terus. Eits, maksudnya aku yang memotret... Bakat narsisku belum muncul sich...

Bu Mega ala geisha

Ini adalah foto temenku yang ngebet pengen foto dengan dandanan ala geisha.

Aku inget dia pengen difoto dengan HP kamera temenku sebagai hadiah ulangtahunnya.

Oke, oke... Tinggal foto doank apa susahnya??? Tapi, kendalanya adalah temenku ini nggak punya peralatan make up lengkap. Haduh, gimana nich??? Usul punya usul, mengingat masa laluku yang kelam, akhirnya kami memutuskan untuk mencorat-coret wajah temanku ini dengan pensil warna watercolor. Ckckck... Celupkan pensil ke air, lalu srat sret, jadilah dandanan menor yang sangat memukau. Hihihi ..^_^.. Make up yang asli kosmetik itu cuma bedaknya doank. Hahaha... Aku cuma jadi asisten, soalnya ada temenku yang super duper jago nggambar, nglukis, matung sudah memposisikan diri sebagai perias wajahnya.

Aksesoris rambutnya pake kalung, penting rambutnya keliatan rame. Khekhekhe...

Nah nah nah... Kimono-nya pake apa donk??? Kalo pake kebaya kan tastenya nggak dapet? Untungnya temenku punya kain batik motif unggas. Yupz, motif unggas kan sangat identik dengan motif yang ada di 'timur' sana... Belum lagi warnanya yang ngejreng menguatkan aura 'timur'. Buat sedikit aksen pake batik dengan motif dan warna yang berbeda.

Setting foto enaknya dimana??? Kalo cuma di tembok melulu kan bosen, nggak ada sensasinya. Maklum, kamarnya kan 'Indonesia' banget... Hihihi... Lalu tringg muncullah ide agar berpose di depan jendela yang kordennya bermotif burung bangau.

Awalnya yang jadi fotografer adalah temenku Sang Pemilik HP, tapi trus aku kepengen menjajal kemampuanku. Aku mengintruksikan temenku agar berpose seperti di atas, lalu mencari sudut yang bagus agar hasilnya tampak maksimal.

JEPRET!!! Jadilah foto ini.

Aku seneng banget, hasilnya bisa memuaskan.

Setelah itu temenku segera membersihkan wajahnya. KULIAH!!! Meski kami nyadar kalo telat, jalannya masih aja nyante, sambil bercanda. Alhasil kami cuma mengikuti perkuliahan selama 45 menit. Hahaha...!!!

Habis kuliah, kami sebagai tim menyempatkan diri untuk foto-foto dengan bantuan dari adik kelas...













Bu Mega, kangen...

Pulang Jam Berapa???

Hmmm... Enaknya pulang sebelum jam 12 atau ba'da Dzuhur ya???

Tadi pagi nglilir dengan suasana kos yang sepi. Padahal udah jam 7. Ya udah dech, aku bobo' lagi. Hihihi... Trus melek lagi sekitar jam 8. Eh, koq masih sepi? Temen-temen apa masih pada molor ya??? Ah, daripada terus-terusan mlungker, mending bangun aja dech...
Mandi, mumpung belum ada kaplingan. Abis itu nyuci, cuacanya lumayan menguntungkan nie...

Enaknya pulang jam berapa ya??? Pas nyuci tadi Kleting Abang ngajakin pulang bareng. Tapi aku masih bingung mo pulang jam berapa.
Sambil bingung-bingung ria, aku hotspotan. Ayem, komputer milik pribadi. Tapi sayangnya, port USBnya rusak, jadi nggak bisa buat nyolokin flashdisk. Hikz... Udah gitu layarnya gede banget... Nggak praktis sich... Tapi lumayan mantep kalo buat nonton pilem. Hihihi...

Hoaemmm... Lho lho lho... Koq malah jadi ngantuk sich??? Gawattt...!!!

Rabu, 24 Februari 2010

Asam Asam Enak...

Kemarin aku kulakan satru setengah kilo!!!

Ckckck... Ada yang terkagum-kagum lho... Soalnya tuh makanan katanya rasanya aneh. Hahaha... Selera orang kan beda-beda, Mas...???

Meskipun dicela, tapi satru-nya sekarang tinggal hampir separuhnya aja. Hebat kan???!

Hmmm... kok udah bisa abis segitu banyaknya ya?
Oh ya, semalem waktu masih ngantri nasi goreng babat, aku maem dengan penuh semangat. Laper, penjualnya lama masaknya lama sih... Belum lagi ada tangan-tangan yang ikut berkerumun dalam plastik untuk mengambil butir-butir satru tersebut (cie...).
Habis maem nasi goreng, ambil lagi deh... Buat tombo pedes.
Pas baca komik sebelum tidur, ngemil lagi. Nyaem nyaem...
Paginya, sembari cari perbedaan-perbedaan gambar, masa nggak boleh nyomot-nyomot satru lagi sich?
Pas nyampe kos, ayo berpesta!!! Hahaha...
Trus sambil ngetik nie posting, tanganku keluyuran lagi ngambil satru. Yummy...


Satru, makanan yang sudah jarang kutemukan di kampung halamanku

Serba Serbi KKN (Part 2)

Nggak lengkap rasanya kalo kita nggak mengenal siapa aja temen kita semasa masih hidup susah di perantauan. Hihihi...

Ini beberapa foto dengan personil lengkap.

Foto ketika perpisahan mahasiswa KKN Kecamatan Gabus

Foto diambil pada saat-saat terakhir KKN

Nama-nama personil plus silsilah dalam posko (silakan dikira-kira yang mana orangnya):
1. Mbak Neng (berperan sebagai ibu)
Disiplin, gaul. Hehehe...
2. Heri (berperan sebagai bapak)
Dialog sebagai bapak sangat meyakinkan. Udah bakat tuh jadi bapak...
3. Bayu (anak pertama)
Makhluk kanibal. Hahaha... Maklum, katanya lahir di hutan. Hihihi... Maaph Kang...
4. Dwi (istri Mas Bayu)
Genit, suka dandan, kadang-kadang suka dikomplain sama anggota keluarga yang laen.
5. Bul-bul (anak kedua)
Kalem, pendiam, biasa digoda anggota keluarga lainnya. Disuruh cepet nikah ..^_^..
6. Khiqmah (pacar Mas Bul-bul)
Kalem, bakat jadi ibu rumah tangga. Bapak udah merestui Mbak Khiqmah buat jadi anggota keluarga kami.
7. Lilis (anak ketiga)
Anggun, manis, disuruh cepet-cepet milih antara seorang juragan dan rakyat jelata.
8. Aku (anak keempat)
Adem ayem...

Oh ya, jangan kaget jika malihat anak-anak 'Bapak' nggak ada yang sama wajahnya dengan 'Bapak' maupun 'Ibu', soalnya kami lahir dari ibu yang berbeda-beda, mungkin saja nggak ada yang mewarisi gen 'Bapak'. Hihihi ..^_^..

Ada juga hal-hal yang kukenang dari mereka, antara lain:
1. Ada yang takut sama tempe
2. Orangnya on time
3. Sedikit-sedikit suka mikir
4. Apapun makanannya, pasti nggak komplain
5. Pinter masak
6. Matanya minus, sukanya nabrak-nabrak
7. Suka dandan
8. Masuk rumah sakit gara-gara maem 'sayur merica' (sayurnya bener-bener hot)
9. Sering menirukan gerakan cheerleader
10. Sering berkata, "... urusan-e pemerintah"
11. Mbah Google
12. Ditaksir 'Mas-e Cinta Laura'
13. Rajin bangun pagi
14. Pernah bikin sambel kecap dengan brambang goreng
15. Jarang mandi pagi

Ada begitu banyak kenangan dari masing-masing orang. Semuanya nyata kala itu dan menjadi kenangan di saat ini.


I love you all...

Serba Serbi KKN (Part 1)

Meskipun Kuliah Kerja Nyata (KKN) sudah berlalu, tetapi kenangannya masih terasa di hati.

Baiklah, ini adalah hal-hal yang paling terkenang waktu KKN.

Soundtrack (theme song): Jangan Menyerah (D’ Massive)
Sering dilantunkan ketika sarapan.
Kostum: Jaket KKN warna oranye
Setiap hari harus pake jaket ini sebagai identitas mahasiswa KKN. Yah, meskipun harus diliatin orang sepanjang jalan dan terkadang kalo beli sesuatu dipermahal…
Film: Upin dan Ipin
Setiap ada yang ke warnet, banyak yang request nie film buat didownload.
Makanan special: Nasi pecel bungkus daun jati
Bersyukur dech kalo pecelnya ada sayurnya, kalo nggak ya cuma bumbunya aja. Hihihi…
Minuman idola: Es
Es sirup, es campur, es teh… Pokoknya yang ada es-nya. Biasanya mulai ‘berburu’ es sekitar jam 1-an.

Begitulah hal-hal yang sekiranya menjadi kenangan secara universal bagi kita, mahasiswa KKN UNNES Desa Tahunan Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun 2009.


Jangan menyerah… Jangan menyerah… Jangan menyerah…

Rabu, 17 Februari 2010

Mau Tapi Ogah

Hari ini aku nerima email dari temenku (lebih dari saudara...~ah, jadi kayak lagu dangdut~). Dari situ timbul suatu perasaan kagum plus iri ^_^; bahwa dia bener-bener mengembangkan obsesi dan potensinya.

Ngomong-ngomong soal obsesi, siapa sich yang nggak punya suatu keinginan yang seakan-akan meledak-ledak dari dalam diri kita?
Aku juga punya obsesi pengen jadi guru yang down to earth (cie...); pengen jadi komikus, minimal jadi ilustrator; pengen ikut acara-acara ekstrim, kayak bungee jumping; pengen jadi penulis; pengen belajar bela diri, karate, aikido, kempo, kendo; pengen bisa maen alat musik; pengen belajar bahasa asing (minimal bahasa Inggris); pengen menjelajah seluruh penjuru dunia; pengen beli semua jenis buku sebagai investasi masa depan; pengen bisa nari tradisional, balet sampe break dance; serta masih banyak lagi obsesi terpendam yang bila diketikkan bakal ngabisin karakter huruf.

Menjawab berbagai obsesi tersebut, tentunya aku bertanya-tanya seberapa jauh aku mampu untuk mewujudkannya?
Jawabannya malah bikin aku miris.
Analisis dari jawaban tersebut mungkin karena aku takut. Benar, ketakutan adalah musuh terbesarku.
Aku takut kalo jadi guru ntar nggak becus ngajarin muridnya. Kalo salah ngasih materi dampaknya bakal permanen. Namun yang bikin aku minder adalah aku ngerasa kalo modal secara teori-ku kurang, trus kalo ada adegan praktik, kayaknya aku malah jadi grogi. Hufff...
Aku rasanya nggak bisa memenuhi deadline. Terbukti dari pengumpulan tugas-tugasku yang hampir semuanya melampaui waktu batas akhir.
Ikutan acara-acara ekstrim??? Ibu-ku mungkin bakal jerit-jerit dech...
Kalo jadi penulis, tata bahasaku masih grotal gratul, belum lanyah (lancar, bagus).
Belajar bela diri sich keliatannya seru, tapi takutnya aku nggak bakal hafal jurus-jurusnya ^_^;.
Mau maen alat musik tapi aku buta nada. Ntar kasihan pendengarnya. Hehehe...
Ikut kursus bahasa asing kalo nggak ada temennya nggak seru.
Pengennya sich bisa menjelajah seluruh pelosok dunia, tapi dananya nggak ada.
Kalo beli semua jenis buku, aku baru beli komik doank. Hihihi...
Pas liat orang lagi nari-nari diiringi alat musik rasanya jadi pengen ikut gerak. Tapi gimana kalo ntar aku keseleo???

Tuh kan??? Aku itu orangnya koq pesimis banget ya???

Selain penakut, aku juga pemalas.
Aku males merendam baju waktu nyuci, ntar malah keterusan males nyucinya; aku males pulang kampung siang-siang, panas; aku males kalo nyuci sepatu; aku males nulis catetan kuliah; aku males belajar buat ujian; dan berbagai macam kemalasan laen yang menjadi bagian dari gaya hidupku. Hehehe...

Aku lebih suka berpikir ringan seeh...
Pernah ada yang tanya kepadaku, "Masalahmu opo (Masalahmu apa)?", sebagai objek analisis tugasnya.
"Hmmm... Opo yo? Paling-paling masalah gak nduwe duit (Hmmm... Apa ya? Paling-paling masalah nggak punya uang)," jawabku.
"Ah, kowe ki jane nduwe masalah, tapi gak muk rasakno (Ah, kamu sebenarnya punya masalah, tapi nggak kamu rasakan)," sahutnya.
Benarkah???

Dari pemikiranku yang ringan tersebut, aku nggak mau mikir yang susah-susah, maka membentuk karakterku yang nyante. Belum ngerjain tugas, nyante; belum pesen KRS, nyante; nilai ada yang CD, nyante; lom dapet judul skripsi, nyante.
Aduh aduh aduh... Kalo begini terus, gimana hidupku ke depannya ya???

Senin, 15 Februari 2010

Berkeluh Kesah Sebentar Ah...

Sebenernya sich badan ini udah capek, plus dingin dan digigiti nyamuk, tapi koq lom terlalu ngantuk ya...???

Semalem beres-beres rumah, tadi begitu nyampe di kos (setelah menempuh perjalanan yang luamaaa) langsung mandi, maem trus nunggu nasi nyampe perut (leyeh-leyeh). Eh lha dalah dapet kabar yang mengejutkan. Ya otomasis aku berusaha menanggapi kabar tersebut lah... Bener-bener kabar yang menguras tenaga, keringat, otak, dan nyali (kabar apaan tuh???). Belum lagi ada serangan SMS yang menguras konsentrasi. Setelah menanggapi kabar yang membutuhkan ketahanan fisik dan mental itu, aku juga harus menerima kenyataan bahwa aku lom mengurus KRS. Oh, no!!! Demi kelangsungan mempertahankan status mahasiswa, aku relakan uangku berkurang dan kedinginan demi menambah saldo pulsa sebesar 10 ribu yang habis dalam kurun waktu 15 menit. Ouw... Maklum, beda operator...

Eh eh eh... Ini ada pilemnya Mas Jet Li yang rasanya belum pernah kutonton. Tapi biarin lah... Moga-moga diputer di TV lagi...
Nie tubuh rasanya pegel-pegel padahal malem minggu kemaren dah kerokan di rumah (Ibu, i love you...). Fuh... Ntar bisa bangun pagi apa nggak ya???

Kamis, 11 Februari 2010

Telat mikir!!!

Ckckck...
Aku sering mikir kalo aku ini telmi banget. Atau seleraku aja yang aneh???

Misalnya saja dulu waktu aku kelas 2 SMP, temen-temenku udah pada ngefans sama film Ada Apa dengan Cinta (AADC)?, aku malah belum ngeh. Mungkin karena pada waktu itu aku lom punya televisi ^_^; ataupun VCD/DVD player (tragis banget kan?). Selain itu aku juga baru seneng-senengnya baca komik. Saat yang laen udah pada meneriakkan nama Nicholas Saputra, aku cuma bisa mingkem. Hihihi...
Namun sejak aku nonton AADC saat SMA untuk yang pertama kalinya, aku jadinya ikut teriak-teriak waktu lihat aktingnya Mas Nico. Sejak saat itu, kalo denger film yang ada Mas Nico, aku jadi penasaran. Mulai dari Janji Joni yang ringan, Gie (tahun kemarin baru sempat nonton) yang mikir, 3 Doa 3 Cinta sampai The Photograph yang bikin aku bertanya-tanya, "Kapan Nicholas Saputra keluar?". Ternyata eh ternyata aku baru tahu (lewat daftar cast) kalo Nicholas Saputra udah maen dari tadi dapet peran yang bikin aku shock. Huhuhu... Sekarang aku lagi penasaran sama film Drupadi yang katanya ada Nicholas Saputra sama Dian Sastrowardoyo.


Sekarang ini aku baru seneng nonton drama Korea "Brilliant Legacy". Dulunya sich nggak terlalu seneng, soalnya paling-paling ceritanya gitu-gitu aja. Tapi setelah si tokoh pria mulai suka sama si tokoh wanita, barulah aku nggak mau ketinggalan episode berikutnya ..^_^..

Kebanyakan sich aku biasanya "telat" mengikuti film-film drama berseri. Sebut saja Full House (baru nonton sekitar 2-3 tahun yang lalu); Princess Hours (tahun lalu baru ngebet pengen liat).

Nah, karena seleraku yang aneh inilah terkadang aku meracuni temen-temenku buat nonton film yang menurutku bagus. Misalnya Believers Unrated yang rada-rada mikir dan "mencuci otak"; My Sassy Girl yang konyol tapi terakhirnya bikin aku nangis, hiks; Burung-burung Kertas yang meracuniku untuk bikin 1000 burung kertas.
Ada juga film-film yang belakangan diputar di TV yang settingnya beda dari biasanya. Contoh: The Kite Runner (kalo nonton, bawa ember ya...) sama Le Grand Voyage.

Sebenernya sich aku pengen nonton-nonton pilem laennya, tapi sekarang komputerku baru jebot, trus aku juga lom punya VCD/DVD player, jadinya ya keinginanku tadi harus diredam terlebih dulu. Hikz...

Selasa, 09 Februari 2010

Sinyal Lemah

Ugh, kenapa sich sinyal hotspotnya dikit banget...??? Kemarin-kemarin aja malah nggak ada sinyal.

Apa di Gazebo B5 banyak yang hotspotan ya? Atau malah jangan-jangan udah banyak yang tahu kalo sinyal hotspot nyampe di kosku? Truz sinyalnya dicopot kayak yang pernah terjadi di Gazebo B3??? Arrrrgghhh... Moga-moga nggak...!!!!!

Tuh kan... Sinyalnya cuma 2, padahal biasanya nyampe 3. Tapi lumayanlah... Daripada nggak ada sama sekali.
Kalaupun misalnya nggak ada sinyal, kan aku bisa ke warnet. Kalo punya uang & warnetnya buka... Hehehe...

Selasa, 02 Februari 2010

Hasil Nyawer Lima Ribu

Berawal dari iming-iming Kleting Abang bahwa kemarin-kemarin adiknya membeli durian dengan harga miring, kami se-kos langsung sepakat untuk beli durian di tempat tersebut. Namanya saja anak kos, semiring-miringnya harga, pasti agak berat di dompet, sehingga kami memutuskan untuk saweran saja. Nggak usah banyak-banyak lah, paling lima ribu saja per anak.

Ide ini dikonfirmasikan kepada adiknya Kleting Abang sebagai penunjuk jalan plus penawar harga. Lalu ide ini terealisasikan tadi sore.

"Ayo, sido do tuku duren po ga (Jadi beli duren apa nggak)?", tanya Kleting Abang.
"Ayo, ayo!!!"

Kami kemudian menghitung siapakah saja yang akan turut serta nyawer.

"Sopo wae sing melu nyawer (Siapa saja yang mau ikut iuran)?"
"Aku melu, sing ga melu paling-paling Justin (Aku ikut, yang nggak ikut cuma Justin)," jawab saudara-saudaraku. Harap diketahui saja, Justin emang nggak suka durian. Katanya sich dulu emang doyan banget, tapi gara-gara mendhem, dia jadi ogah sama durian.
"Oh yo, Windu melu po ga (Oh ya, Windu ikut apa nggak)?"
"Mboh, jarene de'e sore iki mudhun ing Sampangan tuku HP, dadine ga melu (Entah, katanya dia mau pergi sore ini ke Sampangan beli HP, jadinya nggak ikut)."
"Oh yo wis... Opo Justin sisan dikon melu saweran, de'e kan melu mambu (Oh ya sudah... Apa Justin sekalian disuruh ikut iuran saja, dia kan ikut mencium baunya)?," begitulah ide busuk dari salah satu saudaraku.

Lalu ketika Kleting Abang datang membawa 6 buah durian, kami langsung menyerbunya (kecuali Justin tentunya). Bridgita yang berada di kamar depan juga tidak mau ikut ambil bagian dalam bancaan tersebut. "Nggak suka durian," katanya.
Hufff, sayang sekali beberapa durian boleng (agak busuk). Tak apalah, kami sudah puas.

Ternyata eh ternyata, adiknya Kleting Abang yang juga ikut memborong durian mendapatkan nasib yang sama dengan kami. Duriannya banyak yang boleng. Kemudian dia (adiknya Kleting Abang) datang ke penjualnya lagi untuk mendapatkan ganti rugi berupa durian gratis. Hehehe... Lumayan, kami dapat bonus satu lagi. Asyikkk...!!! Hore...!!! \(^o^)/


Psssttt... Sebelumnya aku juga nggak terlalu suka durian lho... Dulu aku menganut prinsip "nek ono yo tak pangan, nek ga ono yo ora nggoleki" (kalau ada ya dimakan, kalu nggak ada ya nggak bakal mencari). Tapi semenjak hidup di kos, aku mulai terkontaminasi durian. Hehehe..^_^..
Special thanks for Kleting Abang and her brother.

Aquarium Kos ..^_^.. ("Hubungan yang Membingungkan")

Saatnya menjadi pengamat lagi. Hihihi...
Maklum, masih jadi pengangguran di kos.
Korban kali ini adalah dua orang anak manusia yang sedang duduk bersama di kursi kayu depan kos.

Pernahkah kita berpikir bahwa ketika menjalin hubungan (cinta) khususnya dengan lawan jenis kita berharap bahwa jika hubungan itu berakhir, kita tetap akan menjalin silaturahmi?

Tapi bagaimana bila hubungan itu ternyata menimbulkan persepsi yang berbeda bagi orang-orang yang melihatnya? Mungkin saja hal tersebut terjadi karena mereka terlihat tetap mesra meski telah berpisah. Atau juga kita mengetahui bahwa salah satu pihak masih mencintai pihak lainnya.

Nilai plus dari hubungan ini adalah jalinan silaturahmi tetap terjaga.
Nilai minusnya adalah bikin bingung yang ngeliatnya. Hihihi...

Sekarang siapa yang tidak bingung coba, kalo melihat cewek cowok yang dulunya couple tapi tetap mesra?
"Teman" katanya, entah itu beneran atau
ngeles semata.
Bukan hanya aku, tapi banyak juga yang bertanya-tanya tentang kelanjutan hubungan mereka.
"Kae ndak wis balikan (Mereka sudah rujuk)?", tanya temanku yang nggak mengikuti gosip terbaru. Hehehe...
Tapi entah apa yang mereka pikirkan sehingga tetap berperilaku mesra di hadapan khalayak ramai. Cie...

Aku sih senang, melihat mereka tetap menjalin hubungan silaturahmi, tapi entah mengapa ada sesuatu yang mengganjal. Menurutku sich (ini cuma spekulasi), karena ada salah satu pihak yang memanfaatkan perasaan yang masih berbunga di pihak lainnya. Entah dia (pihak yang memanfaatkan) demikian sadisnya, atau dia (pihak yang dimanfaatkan) yang sedemikian bodohnya sehingga ikhlas saja dikerjain habis-habisan.
Alangkah lebih baik jika mereka menegaskan hubungan di antara mereka serta menarik batasan yang akan melindungi dari berbagai macam praduga.
Memang mungkin pada awalnya akan terasa sulit sekali. Tapi lama-kelamaan pastinya akan terbiasa. Apalagi jika kita tahu bahwa dia hanya memperalat perasaan yang masih tersimpan di hati kita.
Namun, jangan sampai merasa benci ataupun dendam, karena itu akan membuat kita merasa kecewa dan menyesal. Bukannya kita tidak boleh merasa menyesal, karena perasaan menyesal itu justru menjadi pelajaran bagi diri kita. Penyesalan yang berlarut-larut membuat kita tidak mampu melangkah ke depan.

Maka, wahai saudaraku, cepatlah insaf dan janganlah membuat kita berspekulasi yang tidak benar.
Hehehe...



Solusi dari yang pernah terlibat hubungan yang membingungkan.

Pagi Hari Ini

Pagi hari kusambut dengan terkantuk-kantuk karena dibangunkan secara paksa demi memenuhi kaplingan mandi. Dinginnya air hanya 'menghidupkanku' sementara. Setelah itu, baca komik sebentar, trus bobo' lagi. Hihihi...

Payah banget ya? Perasaan dulu aku nggak parah-parah banget lho... Malah kemarin pas mo balik ke Kendal hari Senin waktu PPL mandinya jam stengah 5. Huhuhu... Abis itu menempuh perjalanan selama 1 jam. Untungnya nggak pernah sekalipun terguyur hujan. Pernah sih kena gerimis, tapi waktu pulang ke Semarang hari Sabtu.
Namanya sich Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), alias praktik mengajar, tapi koq rasanya masih KKN ya? Lha wong sepanjang jalan menuju kos di Pegandon ketemunya sama papan penunjuk jalan "Posko KKN Universitas...". Walah...
Meskipun ndeso, tapi aku suka sama suasananya. Waktu perjalanan di pagi hari, kalo cuaca cerah, kita bisa melihat deretan gunung yang seakan-akan terpajang di atas sawah. Whuuu... Bagus banget... Seperti lukisan-lukisan Cina yang warnanya monokromatik. Temenku malah bilang kalo pemandangannya seperti setting di film Endless Love.
Oh ya, sawah di sekitar kos yang tadinya kukira ditanami padi, ternyata tanamannya adalah brambang (bawang merah). Pantes, koq nggak ndang menguning. Hehehe ..^_^..
Soal cuaca agak kurang menyenangkan (menurutku). Habis, panaz banget sich... Aku kan tipenya makhluk kutub, bukan makhluk gurun. Tapi ya mau gimana lagi...??? Toh kemarin aku sudah ditempa saat KKN untuk menghadapi iklim Kabupaten Grobogan yang kering. Untung aja di posko airnya banyak, kalo nggak ngalamat mandi sehari 1 kali...

Tapi setelah nyampe di kos Kendal, aku pasti menyempatkan diri untuk bobo' lagi meski hanya sebentar. Capek... Lalu dengan berbagai alasan, aku dan temenku sepakat untuk nggak mengikuti upacara di sekolah (maaf ya... apalagi buat temen-temen PPL yang rela berpanas-panas ria).

Nah, nah... Aku koq mulai ngantuk lagi ya? Emang situasinya sekarang cocok buat males-malesan.
Matahari tak kelihatan karena mendung, suasana temaram, hawanya adem, apalagi kalo perut kenyang, aku pasti sudah mlungker lagi. Syukurlah, perutku sekarang kencot (lapar), jadinya paling nggak, nafsu buat tidur agak terkurangi. Hehehe...

Ayo semangat, ntar jatahku nguras bak!!! \(^o^)/


Pegandon, aku kangen... Kapan bisa maen ke sana lagi?

Senin, 01 Februari 2010

Duingin...

Huhuhu... Atis banget...

Beginilah risiko orang yang hotspotan dengan numpang sinyal yang minimal. Harus rela menjadi penjaga pintu agar selalu terbuka biar sinyalnya nggak ilang.
Keuntungannya adalah nggak perlu jauh-jauh ke gazebo, yang banyak nyamuknya dan nggak perlu menanggung derita karena Jembatan Cinta mulai dipasang pintu beserta peraturan jam malam.

Jadinya meski harus berdingin-dingin ria, aku merasa bahagia karena ditemani saudara-saudara sekos yang sedang menonton TV serta lampu yang terang benderang untuk menerangi konsumsi yang menjadi pengganjal perut. Hehehe...

Ugh, jam segini masih banyak yang lewat. Jadi teringat bulan lalu tanggal 15, aku pulang pagi dari warnet sama temenku (jam setengah 2 pagi), sampai-sampai pemilik warnetnya ketiduran. Mungkin nggak enak kalau harus mengusir kami. Hehehe...
Padahal pada pagi harinya aku harus ke Kendal buat nyerahin laporan PPL 2. Alhasil, tidur nggak maksimal dan esoknya harus menelan obat sakit kepala. Trus yang agak-agak tragis, dalam perjalanan ke Kendal aku kehujanan. Demi laporan yang telah dibuat sepenuh hati, mending ngiyup dulu lah... Pulangnya tertimpa hujan ketika sudah sampai Sampangan. Fuh...

Ugh, udah nggak betah... Menghangatkan badan dulu ah...


Thanks for Ratih: "Maaph ya, aku membajak laptopmu... Theng qyu... Muach."

Kamu Ngajak Aku Mikir Ya???

Postinganmu yang "tanya kenapa??" ngajak aku mikir ya?

Ouw, ouw... Sebenarnya sebelum kita menganalisis mengapa ada orang-orang yang jarang mengakui bahwa mereka saling suka, saling sayang, saling cinta, mestinya kita harus menganalisis mengapa ada orang yang sungkan mengakui perasaannya itu?

Apakah pernah kita merasa sungkan mengaku suka karena takut akan timbul salah prasangka?
Apakah pernah kita merasa sungkan mengaku sayang karena takut gosip semata?
Apakah pernah kita merasa sungkan mengaku cinta karena takut tak diterima?

Kata suka, begitu mudah untuk kita ucapkan ketika tidak menyangkut urusan perasaan. Namun apabila itu menyangkut hati manusia tentulah berbeda. Apalagi pada hubungan pria dan wanita (kalo 'sesama jenis' lebih rumit lagi).

Kata sayang, menurutku merupakan kata yang kekal tanpa batasan.

Kata cinta, merupakan kata yang mempunyai hubungan vertikal dan horizontal. Cinta mutlak ada pada hubungan vertikal. Secara horizontal, cinta dibutuhkan, namun terkadang hidup bukan hanya dari cinta kan?

Perasaan manusia sulit ditebak.
Adakalanya ketika kita merasa suka, perasaan itu akan berhenti begitu saja. Cukup suka, tidak lebih. Misalnya suka senyumnya, suka wajahnya, suka suaranya, suka sikapnya, suka mobilnya (^_^) dan sebagainya.
Namun ketika rasa suka mulai berkembang menjadi rasa sayang, perasaan bahwa itu (pria/wanita dan hal-hal kebendaan) tidak akan mungkin tergantikan.
Perasaan cinta lebih kompleks, sehingga aku susah mendefinisikannya.

Banyak yang salah mengartikan perasaan-perasaannya. Meski salah, tapi ada yang menemukan kebahagiaan, dan tentu saja ada yang mendapatkan kesedihan.

Beranikah kita mengakui perasaan kita kepada orang lain?
Perasaan benci, sebal serta beberapa perasaan negatif lainnya mungkin akan lebih mudah untuk diungkapkan. Tetapi mengapa untuk perasaan yang begitu indah kita sulit menyatakannya?


Aku tidak berniat untuk menggurui, karena aku adalah seorang penakut yang bersembunyi di balik canda...

Aquarium Kos ..^_^..

Hahaha... Entah kenapa aku masih terdampar di kos tanpa ngapa-ngapain. Ini aja sambil hotspot-an curi-curi pandang ke orang-orang yang baru makan di warung. Hihihi... Tapi sayangnya nggak ada yang yummy. Slaen itu, yang keliatan jelas adalah saudara se-kos, jadinya setiap hari ketemu dia melulu. Hahaha...

Tapi ada yang istimewa, dia makan ditemani dengan seorang pria. Cie... Asumsikan sendiri lah apa hubungan mereka. Pasti pada ngerti kannn???
Mungkin hal ini tidaklah terlalu istimewa, namun bagiku, hal ini merupakan sesuatu yang indah, karena selama hidup bersama dia, aku nggak pernah melihat pemandangan seperti ini. Wow wow!!!

Bayangkan, logika setinggi langit dan ego sebesar Planet Jupiter takluk pada kekuatan cinta. Hahaha... Emang terkadang kita harus meletakkan logika meski hanya untuk sementara, serta menurunkan ego agar tidak kecewa.
Meski dia terlihat berbeda dari sebelumnya (menurutku), tapi itu adalah perubahan yang baik, progress.

Aku tidak perlu bertanya kepadanya untuk mengetahui apakah keputusannya untuk bersama pria itu tepat atau tidak, karena jika aku bertanya bisa saja dia mengelak. Maka lebih baik aku hanya melihat dan menerjemahkan sorot matanya saja. Untuk itu aku harus mengambil risiko salah menerjemahkan, seperti ketika membuat tugas Pengantar Ilmu Pendidikan (PIP). Hahaha...

Eh, mereka udah selasai makan. Kini mereka malah berdiri di kursi kayu di depan kos demi melihat suasana kampus. Maklum, tembok pembatas antara perumahan penduduk dan kampus sudah ditinggikan sekitar satu meter.
Nah, mereka sudah duduk dengan tertib. Hehehe...

Sudahlah, aku mau ngurusin SikaDu dulu, sementara mereka bercengkrama. Hehehe ..^_^..

010210

Maaf ya Mbak, Mas... Kalian jadi inspirasi buat ngisi blog-ku...

Rabu, 27 Januari 2010

Selingan

Aku ingin mendengar suaranya, kata-kata bijak miliknya di antara segala kericuhan negatif di sekitarku. Di antara pikiran-pikiran buruk, di antara kebencian yang mengepungku.

Aku ingin dia memantapkan langkahku untuk berjalan di jalan yang satu. Aku ingin dia ada di sini. Sekarang.

130206

Yang akan kurindukan dalam setiap waktuku... Kamu

Aku Bisa Mencintaimu dengan Mudah (Jika kau memberiku kesempatan)

Uwahhh... Ini dia salah satu lirik lagu yang kusukai. Ugh, rasanya malah kayak curhat... Hehehe ..^_^..

I Can Love You Easy

(Christian Bautista)


WE’VE BEEN CONNECTED ALL THIS TIME

BY AN INVISIBLE STRING ATTACHED FROM YOUR HEART TO MINE

WE CIRCLE THE OBVIOUS LIKE SATELLITES THAT ROAM AROUND THE EARTH

NO, I’M NEVER GONNA LET YOU GO


I CAN LOVE YOU EASY IF YOU GIVE ME THE CHANCE

SUDDENLY WE FEEL SO CLOSE AND IT HAPPENED SO FAST

LETS TAKE TONIGHT

THIS HEART CAN'T LIE

BELIEVE ME

BABY I CAN LOVE YOU EASY


I HEAR YOU SPEAK AND IT’S LIKE A SONG

THE FUNNY THING IS I THINK WE BOTH KNEW IT ALL ALONG

WE CIRCLE EACH OTHER JUST LIKE CHILDREN ON A CROWDED CAROUSEL

OH, IT’S A STORY WE HAVE TO TELL


WE GOT SO USED TO THINKING THAT ONE IS ALWAYS FAR

LOVE HAS A WAY OF KNOWING EXACTLY WHERE YOU ARE


Selingan

Pikiranku tak lagi jernih. Buram suram. Fatamorgana merajai mata, mampu membuatku merasakan ilusi. Tentang dirinya yang menanam prasangka di hatiku.

130206

Untuk yang menanamkan prasangka di hatiku...

"Bandung Bondowoso"

Pada tau Bandung Bondowoso nggak? Pastinya tau lah... Itu tuh, yang menyanggupi membangun 1000 candi buat Roro Jonggrang.

Demikianlah pula celetukan dari mas-mas anggota kelompokku pas ngerjain tugas tadi malam. Mungkin yang dimaksud adalah kita-kita yang bernasib sama dengan Si Bandung. Baik dari deadline atau hasil dari pekerjaannya (menurutku).

Si Bandung berusaha membangun 1000 candi dalam waktu semalam. Serupa dengan nasib kami yang juga lembur demi "membangun" laporan dalam rangka ujian akhir semester. Sebenarnya tugas-nya sudah diberitahukan sejak lama, cuma kita-kita aja yang bandel dan "kabur" (pinjem istilah ya, Os...), nggak ngerjain dari kemarin-kemarin. Mungkin juga kita ini adalah sekumpulan manusia yang suka banget jadi snowball (Tapi mungkin pada akhirnya snowball nabrak bebatuan truz malah ancur berkeping-keping). Yah, jadilah kita lembur kayak tukang ronda demi tugas.

Pertama-tama temen-temen dah pada kumpul di kosku. Nongkrong, ngomongin apa aja yang mau dikerjain, sampai hotspot-an mumpung sinyalnya lewat. Ketika jam mulai menunjukkan jarum panjangnya ke angka 12 dan jarum pendek ke angka 10, kita ngungsi ke kontrakannya salah satu personil kelompok. Tibalah saat-saat yang dinanti-nantikan. Ngerjain tugas. Namanya juga anak muda, kalo kumpul-kumpul pastinya malah rusuh. Jadinya kita ngerjain tugas sambil ngobrol ngalor ngidul sambil bercanda.

Truz ada mas yang tanya, " Eh, ono jeneng kelompok-e ga? (eh, ada nama kelompoknya nggak?)".
" Kelompok 2 paling-paling Mas...(mungkin kelompok 2 Mas…)". Mengingat kelompok kami memang ada pada urutan ke 2.
Piye nek jenenge kelompok Bandung Bondowoso wae? (bagaimana kalau namanya kelompok Bandung bondowoso saja?)”, jawabnya.

Entah darimana dia mendapat ide tersebut (sebenernya aku lupa, hehehe…). Tapi mungkin dikarenakan kondisi kita yang seperti Bandung Bondowoso membangun 1000 candi demi Roro Jonggrang dalam waktu semalam.

Pulang ke kos jam 4 pagi. Huuu… Dingin… Hotspot-an sebentar, trus bobo’ sebentar, bangun, mandi sebentar, belajar sebentar (ada ujian sebelum presentasi), ujiannya lama. Soal-soalnya sulit sich…(Ampun... Ngulang koq nggak mudheng-mudheng...)

Sayangnya, seperti kisah Bandung Bondowoso yang tidak berakhir bahagia karena berkat “kecerdasan” Roro Jonggrang, kisah kami pun berakhir dengan agak sengsara.
Presentasi plus diskusi kami mendapat kritik yang tajam (cie…). Yah, sopo sing nandur, de’e sing ngundhuh (siapa yang menanam, dia yang menuai). Maklumlah, hasil kerja hanya semalam. Nggak dibantuin jin sich… Hehehe…
Tapi apa mau dikata, nasi telah menjadi bubur…

Di balik itu semua, ada nilai-nilai yang bisa kuambil.
Nilai kebersamaan. Meski harus ngantuk-ngantuk ria, kami, satu kelompok tetap berjuang bersama. Tidurnya aja pake shift
Trus nilai keterbukaan. Nah, ini yang bikin rada-rada gimana… Gitu… Soalnya aku merupakan salah satu korban interogasi. Kami (jumlahnya tiga orang), saling bercerita tentang diri kami masing-masing. Biasalah, udah malem, pikiran ngeblank alhasil aku cerita kayak orang lagi fly. Fuh… Ketauan dech aibku…

Demikianlah kisah kami, kelompok 2 pada ujian mata kuliah Kajian Seni Rupa Anak. Kita hanya bisa berdoa agar nilai mata kuliah tersebut bisa A. Amin…

160709
diubah pada
190110
Thanks to Kelompok 2 “Bandung Bondowoso”
Mas Firdaus, Mas Bayu, Osy, Nadia, Fikri.
Maju terus pantang mundur!!!

Selasa, 19 Januari 2010

Suatu Ketika di Kendal 17 Desember 2009

Menatap mata merah dan berkaca-kaca
hampir saja membuatku ikut larut dalam suasana

"Aku hanya akan kembali pada rutinitas biasa
sebelum ini," bisikku dalam hati,
mencoba bertahan dari keharuan di sekelilingku
Namun aku juga tahu bahwa pengalaman ini
telah menempaku sedemikian rupa

Tak mungkin aku tak rindu...
Pada wajah yang kutemui setiap hari
Pada senyum merekah yang kulihat berkali-kali
Pada suara-suara yang kudengar hingga hafal
Sehingga terasa meresap di diriku
Ikut mengalir bersama aliran darahku
mengikuti detak jantungku
pada setiap tarikan nafasku

Mata-mata merah dan berkaca-kaca
Kini kutatap dengan pandangan kabur...

Semarang, 190110
remake dari
Kendal, 171209

Untuk yang telah bersamaku hingga meresap di diriku...