Senin, 01 Februari 2010

Kamu Ngajak Aku Mikir Ya???

Postinganmu yang "tanya kenapa??" ngajak aku mikir ya?

Ouw, ouw... Sebenarnya sebelum kita menganalisis mengapa ada orang-orang yang jarang mengakui bahwa mereka saling suka, saling sayang, saling cinta, mestinya kita harus menganalisis mengapa ada orang yang sungkan mengakui perasaannya itu?

Apakah pernah kita merasa sungkan mengaku suka karena takut akan timbul salah prasangka?
Apakah pernah kita merasa sungkan mengaku sayang karena takut gosip semata?
Apakah pernah kita merasa sungkan mengaku cinta karena takut tak diterima?

Kata suka, begitu mudah untuk kita ucapkan ketika tidak menyangkut urusan perasaan. Namun apabila itu menyangkut hati manusia tentulah berbeda. Apalagi pada hubungan pria dan wanita (kalo 'sesama jenis' lebih rumit lagi).

Kata sayang, menurutku merupakan kata yang kekal tanpa batasan.

Kata cinta, merupakan kata yang mempunyai hubungan vertikal dan horizontal. Cinta mutlak ada pada hubungan vertikal. Secara horizontal, cinta dibutuhkan, namun terkadang hidup bukan hanya dari cinta kan?

Perasaan manusia sulit ditebak.
Adakalanya ketika kita merasa suka, perasaan itu akan berhenti begitu saja. Cukup suka, tidak lebih. Misalnya suka senyumnya, suka wajahnya, suka suaranya, suka sikapnya, suka mobilnya (^_^) dan sebagainya.
Namun ketika rasa suka mulai berkembang menjadi rasa sayang, perasaan bahwa itu (pria/wanita dan hal-hal kebendaan) tidak akan mungkin tergantikan.
Perasaan cinta lebih kompleks, sehingga aku susah mendefinisikannya.

Banyak yang salah mengartikan perasaan-perasaannya. Meski salah, tapi ada yang menemukan kebahagiaan, dan tentu saja ada yang mendapatkan kesedihan.

Beranikah kita mengakui perasaan kita kepada orang lain?
Perasaan benci, sebal serta beberapa perasaan negatif lainnya mungkin akan lebih mudah untuk diungkapkan. Tetapi mengapa untuk perasaan yang begitu indah kita sulit menyatakannya?


Aku tidak berniat untuk menggurui, karena aku adalah seorang penakut yang bersembunyi di balik canda...

1 komentar:

  1. bener....
    seberapa berani kita mengakui perasaan kita mungkin itu yang terpenting,,,

    BalasHapus