Senin, 14 Mei 2012

Luntur

Fiuhhh.... Menikmati pemandangan malam di kampus memang menyenangkan. Kampus rame, anak-anak seni tari pada latihan, trus ada juga anak bahasa baru latihan teater. Sebentar lagi kayaknya akan ada pagelaran tari dan musik. Haseekkk, pengen nonton deh....

Wah, wah.... Ada yang baru latihan biola. Entah kenapa malah jadi inget sama Hua Che Lai di Meteor Garden. Hahaha....

Ah, mumpung hotspot-an, aku mau upload karya lagi nih.... ^_^

Mix Media
A4

Karya itu dibuat waktu tugas melukis semester 2. Kami, mahasiswa yang masih ijo kala itu disuruh turun gunung ke Pasar Sampangan untuk melukis di sana.
Waduh, aku aja jarang ke pasar, ini kok malah disuruh nglukis di sana. Apa malah ntar jadi tontonan???

Yah, seperti yang aku duga, kami memang menjadi pusat perhatian. Maklumlah, mungkin penghuni dan pengunjung pasar takjub melihat anak muda yang menenteng tripleks berkeliaran di dalam pasar. Hahaha....
Setelah berdiskusi dengan temanku, akhirnya kami memilih tempat di sekitar pintu masuk pasar. Aku nggak mau masuk terlalu jauh takut kesasar (tersesat). Hehehe.... Meskipun tempat kami berdekatan, tapi view yang kami ambil berbeda. Sayangnya, lukisan di lokasi ini nggak ada, alias hilang. Entah pas pengembalian karya punyaku nyasar satu atau gimana aku nggak tahu.

Sket pertama sudah selesai. Saatnya bikin sket kedua, soalnya kami disuruh ngumpulin minimal dua karya. Kali ini kami pindah ke bagian pasar yang lebih sepi. Tapi jangan salah, di sini dagangannya heterogen. Ada pedagang makanan, tapi sebelahnya pedagang pakaian. Xixixi, sehingga jadilah lukisan di atas.

Proses pembuatan karya sih seperti biasa, sket dengan spidol (yang nggak waterproof) trus diwarnai dengan cat air. Dosenku menginginkan karya yang "luntur", jadi apa salahnya kalo karyaku ini ku ciprati sedikit air (pssstt, ini rahasia lho... ^^;).

Demikianlah sepenggal kisah di balik karyaku kali ini. 
Kapan-kapan aku posting yang lain. See you.... (^o^)/