Kamis, 16 Oktober 2014

Restart

Sudah hampir dua tahun nggak posting blog. Sekarang ini aku sedang duduk di samping seseorang yang 'istiqomah' dalam menulis (jadi pengen terseret semangatnya ^_^).

Akhir-akhir ini, ketika merasa capek, lelah dan jenuh, aku selalu terngiang-ngiang update status temanku yang berbunyi "Setelah mengeluh dapat apa?". Sederhana, tapi mengena. Mungkin itu yang sedang terjadi pada diriku.
"Mengeluh itu malah bikin tambah capek," katanya suatu hari. Memang benar, ketika aku dengan senang hati melaksanakan tugas, rasanya beda saat bertugas dengan kondisi yang penuh keluhan.
Yuk, mari kita kurangi mengeluh, karena malah bikin capek dan bikin telinga yang mendengarnya menjadi gatal.

Sabtu, 30 Juni 2012

Pelajaran Moral

Inget nggak pelajaran moral yang biasanya ada dalam bacaan di buku pelajaran, buku cerita ataupun sekedar soal yang numpang buat diisi? Biasanya kan ada cerita ada seseorang yang suka bangetttttt menolong orang lain.... Atau soal yang biasanya diawali dengan kata-kata: "apa yang akan kamu lakukan jika...". Semuanya kan menjurus tentang pembelajaran moral dalam kehidupan. Meskipun itu cuma sekedar hitam di atas putih.

Nah, nah.... Akhirnya aku bisa melihatnya dalam kehidupan nyata. Jarang-jarang banget aku melihat sendiri gambaran keindahan moral bukan hanya yang terpampang dalam ilustrasi belaka.

Awalnya, aku berjalan-jalan di kota tempat kakakku bekerja. Setelah itu, kami berniat untuk makan di sebuah warung tenda. Di tengah perjalanan yang menanjak, tampak seseorang sibuk dengan benda yang hampir menutupi tubuhnya. Setelah kami dekat dan berhenti, beliau ternyata seorang nenek pencari ranting yang kepayahan membawa bawaannya. Di sampingnya, ada seorang wanita yang membantu merapikan ranting yang ternyata ranting dari pohon bougenville. Wanita muda itu menawarkan bantuan kepada Sang Nenek yang ditolak oleh beliau. Mungkin Nenek tesebut masih merasa kuat untuk meneruskan pekerjaannya sendiri. Setelah diyakinkan oleh beliau, wanita muda itu kemudian beranjak pergi untuk menyeberang jalan. 
Ya, menyeberang jalan demi membantu seorang nenek. Padahal jarak jalan raya lumayan jauh dan keadaan tempat kami berdiri tesebut jauh dari kata terang, alias remang-remang. Kok bisa-bisanya wanita muda itu melihat dari seberang jalan ya??? (Jujur saja, kalau aku mungkin hanya melihat saja dari kejauhan ^^;).
Aku takjub, di tahun 2012 ini ternyata masih ada makhluk baik hati seperti yang kubaca di buku PPKn jaman SD dulu.

Suatu ketika, pikiranku yang agak kurang beres ini membayangkan apa jadinya jika dulu waktu sekolah soal PPKn kujawab sekenanya, sesuai dengan kenyataan jika aku dihadapkan dengan kondisi dalam soal.
Misalnya ada soal:
Apa yang kamu lakukan jika melihat ada kecelakaan di sekitarmu?
a. Menolong korban, memanggil ambulans dan polisi.
b. Mendekat dan menonton korban kecelakaan.
c. Pura-pura tidak tahu.
Tentu saja jawaban yang diharapkan adalah option a. Tapi coba kalo aku boleh menjawab dengan jujur (tanpa dibebani dengan bobot skor yang akan kuperoleh), dengan pasti aku akan menjawab c. 
Lha gimana mau menolong, sekadar berita kecelakaan di televisi saja aku seringkali nggak berani liat ^^;. Nomor telepon rumah sakit sama kantor polisi juga aku nggak tahu ^^;.

Hffttt.... Dipikir-pikir, pelajaran kita kayaknya terlalu banyak teori ya.... Dulu waktu masih sekolah, rasanya aku kebanyakan duduk di kelas. Alhasil, aku ngantuk dan materi nggak nyantol di otak.
Tapi kalo materi pelajaran PPKn, sebaiknya dibelajarkan dengan cara yang seperti apa ya??? 

Maafkanlah

Maafkanlah
Hedi Yunus


Akhirnya ku sangat kecewa
Setelah kau tahu ku tlah berdua
Aku pun merasa berdosa
Tapi bagaimana tuk mengatakannya

Berkali ku sesali diri
Mengapa harus jatuh cinta lagi
Tetapi jawabnya tiada
Selain tentangmu dan hanya tentangmu

Maafkanlah daku
Maafkan atas dustaku slama ini
Tak berterusterang kepadamu
Maafkanlah daku
Lupakanlah kita pernah saling cinta 
Karna tuk hidup bersamaku tak mungkin
Ku telah berdua
Dan kau masih punya banyak kesempatan 

Berkali kusesali diri 
Mengapa harus jatuh cinta lagi
Tetapi jawabnya tiada
Selain tentangmu dan hanya tentangmu

Maafkanlah daku 
Maafkan atas dustaku slama ini
Tak berterus terang kepadamu
Maafkanlah daku
Lupakanlah kita pernah saling cinta
Karna tuk hidup bersamaku tak mungkin
Ku telah berdua
Dan kau masih punya banyak kesempatan

Rabu, 27 Juni 2012

Malem Kamis

Uwooo!!!! Udah lama nggak nulis blog ya....
Maklum, kemaren-kemaren sibuk mantengin video klip demi misi rahasia. Hahaha....

Yah, seperti biasa, aku hotspot-an di kampus. Di belakang B6.
Sebenernya sih di B6 rame pagelaran musik. Niat hati pengen nonton, tapi kok ya agak-agak malez. Besok aja deh, sekalian nonton adek kos tampil jadi vokalis. Tadi dia udah ribut cari make-up ^_^.

Entah kenapa moodku akhir-akhir ini agak-agak teracuni. Akibatnya ya semuanya kocar-kacir. Mulai dari jadwal tidur sampe kondisi kesehatan yang drop. Nie hotspotan sambil hampir meler gara-gara pilek. Hikz....

Emh, jadi kepengen makan yang pedas-pedas. Dari kemarin pengen makan ayam tomat atau ayam karamel-nya Bang Udin, yang seringnya bikin aku ngabisin air segalon (lebay ah....xixixi....).

Hedew.... Koq udaranya tambah dingin ya.... Abis ini enaknya yang anget-anget nih. Nyaemmm....

Senin, 14 Mei 2012

Luntur

Fiuhhh.... Menikmati pemandangan malam di kampus memang menyenangkan. Kampus rame, anak-anak seni tari pada latihan, trus ada juga anak bahasa baru latihan teater. Sebentar lagi kayaknya akan ada pagelaran tari dan musik. Haseekkk, pengen nonton deh....

Wah, wah.... Ada yang baru latihan biola. Entah kenapa malah jadi inget sama Hua Che Lai di Meteor Garden. Hahaha....

Ah, mumpung hotspot-an, aku mau upload karya lagi nih.... ^_^

Mix Media
A4

Karya itu dibuat waktu tugas melukis semester 2. Kami, mahasiswa yang masih ijo kala itu disuruh turun gunung ke Pasar Sampangan untuk melukis di sana.
Waduh, aku aja jarang ke pasar, ini kok malah disuruh nglukis di sana. Apa malah ntar jadi tontonan???

Yah, seperti yang aku duga, kami memang menjadi pusat perhatian. Maklumlah, mungkin penghuni dan pengunjung pasar takjub melihat anak muda yang menenteng tripleks berkeliaran di dalam pasar. Hahaha....
Setelah berdiskusi dengan temanku, akhirnya kami memilih tempat di sekitar pintu masuk pasar. Aku nggak mau masuk terlalu jauh takut kesasar (tersesat). Hehehe.... Meskipun tempat kami berdekatan, tapi view yang kami ambil berbeda. Sayangnya, lukisan di lokasi ini nggak ada, alias hilang. Entah pas pengembalian karya punyaku nyasar satu atau gimana aku nggak tahu.

Sket pertama sudah selesai. Saatnya bikin sket kedua, soalnya kami disuruh ngumpulin minimal dua karya. Kali ini kami pindah ke bagian pasar yang lebih sepi. Tapi jangan salah, di sini dagangannya heterogen. Ada pedagang makanan, tapi sebelahnya pedagang pakaian. Xixixi, sehingga jadilah lukisan di atas.

Proses pembuatan karya sih seperti biasa, sket dengan spidol (yang nggak waterproof) trus diwarnai dengan cat air. Dosenku menginginkan karya yang "luntur", jadi apa salahnya kalo karyaku ini ku ciprati sedikit air (pssstt, ini rahasia lho... ^^;).

Demikianlah sepenggal kisah di balik karyaku kali ini. 
Kapan-kapan aku posting yang lain. See you.... (^o^)/

Minggu, 06 Mei 2012

Iseng

Ah, udah lama nggak posting. Mmmm.... Enaknya posting apa ya????
Posting gambar yang kujadiin propic di FBku aja ah.... ^^v

Pencil on paper
A4
 
Kayaknya gambarnya ukuran jumbo, padahal cuma ukuran A4 ^^;
 
Buat fans Kim Nam Gil, maaf ya, gambarnya kurang mirip. Mungkin di lain waktu akan kuperbaiki.

Minggu, 11 Maret 2012

Love Song

Ada beberapa lagu yang beberapa saat yang lalu terngiang-ngiang dan kunyanyikan setiap waktu. Semuanya adalah lagu campursari. Bukan apa-apa sih, cuma kebawa suasana sekitar yang berbunga-bunga cinta (moga-moga aku ketularan, amin...).

"Wuyung"
(selalu terbayang-bayang meskipun hanya beberapa bait ^^;)

Laraning lara ora kaya wong kang nandhang wuyung.
Mangan ra doyan, ra jenak dolan, ing omah bingung.
Sakitnya sakit tidak seperti orang yang sedang jatuh cinta.
Makan tak enak, pergi tidak tenang, di rumah bingung.


"Kasmaran"
(biasanya nyanyi sampai akhir)


Tindak tanduke kalem ra digawe.
Laras eseme nggregetake.

Yo ben mung ngimpi ora popo.
Yen ati iki biso dadi lego.
Dheweke teko lan kandha yen tresna.
Piya piye aku pasrah lan lila.

Tingkah lakunya kalem tak dibuat-buat.
Senyumannya membuat geregetan.

Meskipun hanya dalam mimpi tidak apa-apa.
Jika bisa membuat hati ini lega.
Dia datang dan menyatakan cinta.
Bagaimanapun aku pasrah dan ikhlas.

Itu semua lagu campursari dan bercerita tentang orang yang sedang dimabuk cinta (ceile...).
Masih ada lagi lagu yang sering kunyanyikan, tapi liriknya bukan tentang mabuk cinta, judulnya Lumiting Asmoro (atau Lungiting Asmoro ya???), yaitu tentang kesetiaan cinta.



Hmmm.... Kalo mendengar kedua lagu di atas waktu jatuh cinta pasti rasanya lebih afdol. Hahaha....